Minggu, 30 Januari 2022

Merek atau Brand

Apa itu Merek atau Brand ?

    Merek atau brand yaitu suatu tanda atau simbol terdiri dari nama, istilah, gambar, logo, lambang, desain atau kombinasi dari semua itu yang ditujukan untuk mengidentifikasi, mendefinisi atau memberi identitas kepada suatu barang atau layanan (jasa) dari suatu penjual serta membedakannya dari pesaing lainnya.

    Merek juga merupakan suatu tanda pengenal dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa dan jaminan kualitas. Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli.

    Ada juga beberapa pengertian merek dari berbagai buku, yaitu sebagai berikut :
  • Menurut Kotler dan Armstrong (2008), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. 
  • Menurut Tjiptono (2008), merek adalah logo, instrument legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi dan evolving entity.
  • Menurut Simamora (2001), merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang ditunjukan untuk mengidentifikasi dan mendefenisi barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. 
  • Menurut Rangkuti (2002), merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.
  • Menurut Alma (2007), merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.

Bagian - bagian dari merek

    Merek terdiri dari beberapa bagian :
  1. Nama merek (brand name), sebagian dari merek dan yang diucapkan. 
  2. Tanda merek (brand merk), sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus.
  3. Tanda merek dagang (trademark), merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa. 
  4. Hak cipta (copyright), hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni.

Fungsi dan manfaat merek

    Merek memiliki fungsi yaitu untuk memberi identitas pada barang atau jasa dan berfungsi menjamin kualitas suatu barang dan jas bagi konsumen. Berfungsi juga sebagai pembeda dari produk barang atau jas yang lain. Fungsi merek antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi indikator sumber, untuk menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah pada suatu unit usaha dan karenanya juga berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa produk itu dibuat secara profesional. 
  2. Fungsi indikator kualitas, sebagai jaminan kualitas khususnya dalam kaitan dengan produk-produk bergengsi. 
  3. Fungsi sugestif, yang memberikan kesan akan menjadi kolektor produk tersebut.
    Manfaat dari merek sebagai berikut :
  1. Sarana identifikasi untuk mempermudah proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.
  2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. 
  3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. 
  4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. 
  5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik untuk yang terbentuk dalam benak konsumen. 
  6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Jenis - jenis merek

    Menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, secara umum merek terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Merek Dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 
  2. Merek Jasa, yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. 
  3. Merek Kolektif, yaitu merek yang digunakan pada barang dan atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya.


Sabtu, 29 Januari 2022

Bauran Pemasaran

4 Bauran Pemasaran


Pengertian dari bauran pemasaran

    Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah suatu strategi pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen dengan rinci. Dengan tujuan mencapai kesuksesan dan target dalam berbisnis.


Komponen bauran pemasaran

    Komponen bauran pemasaran sering disebut dengan 4p, karena dalam bahasa inggiris semua komponen bauran pemasaran diawali dengan huruf p, yaitu : 

1. Product (produk)

    Produk yaitu suatu yang ditawarkan kepada masyarakat atau pembeli untuk dikonsumsi, mau itu yang sifatnya nyata ataupun yang bersifat tidak berwujud seperti layanan jasa, pengalaman atau ide. Produk yang ditawarkan harus dapat memenuhi kebutuhan pembeli dalam segmen target tertentu.

    Setiap produk pasti memiliki siklus hidup, maka dari itu, pihak yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk tersebut harus mampu memahami tentang siklus hidup yang dimiliki oleh produk yang akan dipasarkannya dan dapat menyusun perencanaan yang matang agar proses pemasaran dapat berjalan lancar dan hasilnya pun sesuai dengan ekspektasi penjual.

    Seseorang pemasar produk harus mampu memahami asal usul permasalahan dari sebuah produk yang akan dipasarkannya. Adanya cara tersebut maka akan bisa ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan.

    Beberapa aktivitas pemasaran yang memiliki keterkaitan dengan produk, diantaranya : 

a. Produk Design (fitur dan kualitas).

b. Branding.

c. Packaging dan labeling.

d. Services (layanan pelengkap, layanan purna jual, service level).

e. Garansi.

f. Retur, dsb.

2. Price (harga)

    Harga adalah nilai yang harus dibayar oleh konsumen kepada penjual agar bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan. Harga harus diukur dari nilai yang dirasakan oleh konsumen dari produk yang ditawarkan kepada konsumen.

    Jika kita tidak mempedulikan pentingnya harga pada sebuah produk, maka konsumen akan lebih memilih untuk membeli produk yang serupa dengan harga yang lebih terjangkau. Harga juga meliputi beberapa hal berikut yaitu: last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.

    Perlu diketahui bahwa konsumen bebas memilih sebuah produk yang dibelinya dan tentunya produk tersebut sesuai dengan nilai yang dapat dirasakan oleh konsumen. Dari situ, konsumen umumnya tidak akan mau membeli sebuah produk dengan label harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai yang dirasakannya atau yang juga dikenal dengan sebutan perceived value.

    Hal tersebut juga memungkinkan sebuah produk dapat diberi harga yang lebih tinggi daripada nilai moneter yang sebenarnya (actual price), jika produk tersebut masih dianggap bisa diterima oleh konsumen.

    Selain dari kualitas produk, penetapan harga juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti value chain cost, mark-up, dan harga produk pesaing. Bukan itu saja, waktu yang dibutuhkan serta usaha yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut juga perlu dijadikan bahan pertimbangan saat menetapkan harga.

    Ada beberapa kegiatan pemasaran yang memiliki keterkaitan dengan penetapan harga, seperti: Price tactic and strategy, Price structure atau price setting, Discount (customer), Allowance, rabates (dist. channel), Payment term (credit, cash) dan lain sebagainya.

3. Place (tempat)

    Tempat dapat diartikan sebagai kegiatan sebuah perusahaan membuat dan memasarkan produk kepada target pasarnya. Keberadaan tempat dalam konsep 4 bauran pemasaran terbilang sangat penting, sebab agar bisa membuat konsumen yang membutuhkan produk tersebut dapat melakukan transaksi jual beli, maka tempatnya harus jelas dan telah diketahui oleh banyak orang.

    Sebuah produk akan dapat sampai ke tangan konsumen, tentunya mengalami proses yang cukup panjang, salah satunya adalah proses menentukan tempat yang tepat untuk melakukan distribusi produk (distribution chanel). Selanjutnya membuat produk tersebut memiliki tempat yang mudah dijangkau oleh target pasarnya (availability and visibility).

    Proses penempatan produk yang termasuk ke dalam konsep 4 bauran pemasaran ini meliputi beberapa hal, yaitu: bagaimana produk dibawa ke area target pasar, lalu berlanjut dengan proses pemilihan saluran distribusi yang tentunya disesuaikan dengan segmen target pasar yang dikehendaki serta kemudian proses penempatan produk di tempat tersebut.

    Ada beberapa kegiatan pemasaran yang memiliki keterkaitan dengan komponen place/penempatan, yaitu:

a. Distribution strategy yang terbagi atas, intensive distribution, selective distribution dan exclusive distribution).

b. Market coverage / area coverage / territory management.

c. Inventory / stock management.

d. Transportation, logistic, warehousing.

e. Channel management (channel relationship), dan lain sebagainya.

4. Promotion (promosi)

    Promosi adalah cara yang dilakukan sebuah perusahaan untuk memperkenalkan produknya dengan cara mengkomunikasikannya dengan target pasar. Promosi adalah satu-satunya komponen dari 4 bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang sudah ditetapkan.

Keputusan mengenai biaya promosi, tentunya perlu disesuaikan dengan rancangan produk yang kemudian nantinya akan didistribusikan ke area target pasar. Sementara itu, untuk variabelnya meliputi sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

   a. Advertising, merupakan bentuk presentasi non personal serta promosi ide, barang atau layanan jasa yang dilakukan oleh sponsor yang ditunjuk dan juga telah mendapat bayaran

    b. Sales promotion, merupakan insentif jangka pendek yang dilakukan dengan tujuan mendorong keinginan calon konsumen agar tertarik untuk mencoba membeli produk dan layanan jasa.
    c. Public relations and publicity merupakan sebutan untuk berbagai program yang sebelumnya telah mengalami proses perancangan agar bisa mempromosikan ataupun melindungi citra perusahaan serta tentunya produk yang akan dipasarkan tersebut.
    d. Personal selling adalah interaksi langsung yang dilakukan antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

    e. Direct Marketing bertugas untuk melakukan komunikasi pemasaran secara langsung dengan cara meminta tanggapan kepada pelanggan dan calon konsumen melalui surat, telepon dan berbagai alat penghubung non personal lainnya. 

Jumat, 28 Januari 2022

Mengetahui Klasifikasi Pasar

 Mari mengetahui tentang Klasifikasi Pasar


Apa itu pasar ?

Pengertian pasar adalah tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran suatu harga barang atau jasa, atau suatu tempat untuk berjual beli untuk memenuhi kebutuhan antara penjual dan pembeli.

Klasifikasi Pasar

Pasar juga dapat diklasifikasikan menurut kegiatannya, statusnya, jenis barang yang dijual-belikan, tingkatan, pelayanan dan cara pengelolaanya, yang dapat dilihat sebagai berikut :

A. Berdasarkan kegiatannya
Dilihat dari kegiatannya, klasifikasi pasar dibagi dua yaitu sebagai berikut :

    1. Pasar harian
    Pasar harian yaitu pasar yang beroperasi atau berkegiatan penjualan atau                perdagangan setiap hari. Adapun ciri-cirinya adalah : 
        1. Bangunan pasarnya relatif permanen.
        2. Pasar harian pastinya buka setiap hari. 
        3. Mempunyai wilayah pelayanan lebih dari satu desa dimana pasar itu                        berada.

    2. Pasar mingguan
    Pasar mingguan adalah pasar dimana terjadi kegiatan perdagangan sekali              (sehari) dalam seminggu. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
        a. Bangunan pasar merupakan bangunan tempoler dan kadang di lapangan                atau tempa terbuka.
        b. Hanya melakukan kegiatannnya sehari dalam seminggu.
        c. Mempunyai wilayah pelayanan di desa dimana pasar itu berada.


B. Berdasarkan statusnya

Berdasarkan statusnya pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 

    1. Pasar Resmi adalah pasar yang bangunannya dan lokasinya telah memenuhi         persyaratan teknik, planologi kota dan dapat dibenarkan oleh pemerintah                kota. 

    2. Pasar Tidak Resmi atau Tempat Penjualan Umum (TPU) ditinjau dari lokasi            dan teknik bangunannya tidak dapat dibenarkan oleh pemerintah kota.                    Misalnya meja-meja liar atau jongko-jongko tempat jualan di sepanjang jalan            tertentu.


C. Berdasarkan barang yang dijual

Berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan digolongkan menjadi 3 : 

    1. Perdagangan barang-barang primer, merupakan jenis barang-barang yang            dibutuhkan sehari-hari, seperti beras, sayur-sayuran, buah-buahan, gula, kopi,         minuman dsb.

    2. Perdagangan barang-barang sekunder, merupakan barang yang dibutuhkan            dalam jangka waktu tertentu, seperti pakaian, alat-alat rumah tangga dsb.

    3. Perdagangan barang-barang tersier seperti radio, televisi, perhiasan dsb.


D. Berdasarkan tingkatannya

Menurut tingkatnya pasar dibedakan menjadi tiga bagian yaitu : 

    1. Pasar Dunia yaitu pasar yang keseluruhan permintaan dan penawaran yang            berhubungan satu sama lainnya meliputi seluruh dunia.

    2. Pasar Regional atau Pasar Induk, yaitu pasar yang mempunyai fungsi                    pelayanan regional dan lokal dengan sistem transaksinya secara borongan            atau dengan jumlah banyak.
 
    3. Pasar Lokal, yang memiliki fungsi pelayanan lingkungan sekitar pasar dan                transaksinya atau dengan jumlah satuan.


E. Berdasarkan pelayanannya

    1. Pusat Perdagangan Utama (Pusat Kota), perdagangan yang cenderung                berlokasi di pusat kota, terdiri atas kegiatan perdagangan eceran. 

    2. Pusat Perdagangan Kedua (Pusat Wilayah), berada di lokasi yang                            cenderung menyebar ke daerah transisi (pinggiran kota), tetapi masih                    berlokasi pada jalan utama (regional). Jenis barang yang dijual  terbatas pada         barang primer dan sekunder. 

    3. Pusat Perdagangan Ketiga (Pusat Lingkungan), lokasi perdagangan berada di         lingkungan perumahan penduduk dengan inti kegiatan pasar-pasar                        lingkungan.


F. Berdasarkan cara pengelolaannya

Berdasarkan cara pengelolaannya pasar dibedakan menjadi tiga, yaitu : 

    1. Pasar Kabupaten, yaitu pasar yang secara administratif di bawah pengelolaan         suatu dinas kabupaten. 

    2. Pasar Kecamatan, yaitu pasar yang secara administratif di bawah pengelolaan         kecamatan dimana pasar itu berada. 

    3. Pasar Desa, yaitu pasar yang secara administratif di bawah pengelolaan                  pemerintah desa dimana pasar itu berada.

Kamis, 27 Januari 2022

Kesehatann dan Keselamatan Kerja (K3)

 Apa itu K3?

Perkembangan teknologi yang ada sekarang belum tentu dapat dipahami oleh pekerja. Ketidaktahuan pekerja dalam mengoperasikan alat tertentu atau berperilaku dalam lingkungan kerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Maka dari itu, dibuatlah sebuah aturan perundang-undangan (Undang-undang no.1 Tahun 1970 pasal 1 Tentang Keselamatan Kerja).

Setiap perusahaan harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Selain karena bentuk pertanggungjawaban dan jaminan perusahaan dalam memberikan rasa aman bagi lingkungan kerja untuk dapat melakukan berbagikegiatan yang produktif. Tapi penting untuk diketahui bahwa upaya menjaga K3 ini bukan saja menjadi tanggung jawab perusahaan semata, setiap pekerja atau semua pihak yang terlibat harus berusaha untuk menerapkan K3 ini.

1. Kesehatan Kerja

Pengertian mengenai kesehatan kerja yaitu menciptakan suatu kondisi dan kesehatan yang baik bagi pekerja secara jasmani, rohani, dan sosial melalui upaya pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan kesehatan di Lingkungan kerja maupun penyakit umum. Pelayanan kesehatan kerja juga memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Memberikan bantuan kepada pekerja baik secara fisik maupun mental untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. 

b. Melindungi pekerja dari setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja. 

c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik pekerja. 


2. Keselamatan Kerja
keselamatan kerja adalah suatu perlindungan karyawan dari potensi kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Keselamatan kerja berkaitan dengan kondisi yang bebas dari risiko kecelakaan, misalnya kondisi bangunan, mesin, peralatan keselamatan, serta kondisi dan aturan bagi pekerja yang harus memenuhi standar keselamatan kerja. Keselamatan kerja harus selalu dipatuhi selama proses produksi atau pekerjaan berlangsung. Keselamatan lebih merujuk pada perlindungan terhadap pekerja.

3. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tujuan pelaksaaan K3 berdasarkan undang-undang no 1 tahun 1970 antara lain sebagai berikut:

  1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kera dan orang lain di tempat kerja.

  2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

  3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.



Selasa, 25 Januari 2022

Peran dan Prinsip Bisnis Ritel

 


Faktor yang memperngaruhi bisnis ritel

Dalam bisnis ritel ada beberapa factor yang dapat mendorong keberhasilan usaha ritel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Lokasi usaha, hal utama yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan bisnis ritel adalah yaitu faktor lokasi. Berikut ini beberapa tips untuk memilih lokasi usaha ritel yang baik :

a. Dapat terlihat dengan jelas, lokasi usaha ritel yang baik adalah harus terlihat oleh banyak orang yang lewat atau melintas di lokasi toko tersebut.

b. Area atau daerah yang padat, lokasi yang bagus adalah lokasi yang dilalui oleh banyak orang seperti di pinggir jalan raya, tempat wisata dsb, sehingga banyak dilihat orang.

c. Biaya akuisisi, pengusaha bisnis ritel hendaknya melakukan studi kelayakan dari sisi keuangan untuk memutuskan suatu lokasi usaha ritel tertentu apakah lokasi tersebut menguntungkan atau tidak.

d. Peraturan atau perizinan, di dalam mendirikan usaha ritel hendaknya mengurus izin dari pemerintah dan tempat yang akan ditempati supaya usahanya berjalan lancar.

e. Infrastruktur, pembangunan usaha ritel hendaknya didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti tersedianya lahan parkir, toilet dan lampu penerangan.

f. Potensi pasar yang tersedia, umumnya para konsumen lebih memilih lokasi ritel yang dekat dengan kediamannya. Jadi dengan memutuskan membuka usaha ritel di lokasi yang dekat dengan pelanggan akan membuat usaha ritel laris dan banyak pembeli.

g. Legalitas, sebagai seorang wirausaha terutama di bidang ritel atau eceran pastinya bisa memastikan bahwa tempat yang dibangun atau disewa tidak sedang memiliki masalah hukum.


2. Menentukan atau menerapkan harga yang tepat, dalam faktor harga ini sangat penting sekali dipahami bagi seorang calon pengusaha dibidang ritel atau eceran. Hanya karena selisih harga sedikit saja seorang pelanggan bsa berpindah tempat membeli ke tempat lain yang harganya lebih murah.


3. Suasana atau keadaan tempat/toko, pada umumnya suasana toko yang nyaman bisa mendorong konsumen atau pelanggan untuk datang dan berlama lama di dalam toko. Suasana toko yang mendukung bisa dikemas sebaik mungkin, caranya dengan mengatur tata cahaya toko, memutar musik dll. Selain itu hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan suasana toko yang menyenangkan yaitu eksterior toko dan interior  toko.

Faktor penting lainnya yang sangat mendukung keberhasilan usaha ritel adalah pramuniaga, pegawai atau pelayan yang berkualitas serta ramah dengan pengunjung atau pembeli. 


Kelebihan dan kekurangan bisnis ritel

Kelebihan :

1. Modal yang diperlukan tidak terlalu besar tetapi keuntungannya bisa sangat besar.
2. Pada umumnya usaha bisnis ritel berada di lokasi yang strategis, seperti didekat pemukiman masyarakat atau tempat wisata. Yang pastinya akan meraih keuntungan yang sangat besar.

Kekurangan :
1. Usaha berskala kecil terkadang dianggap hanyalah sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu luang, sehingga peritel kurang memerhatikan aspek pengelolaan usahanya.
2. Administrasi (pembukuan)kurang atau diperhatikan oleh peritel, sehingga terkadang uang atau modalnya habis tidak tahu kemana atau tidak terlacak.
3. Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga ada usaha ritel yang tidak diketahui oleh calon pembeli atau pelanggan.





Macam-macam Media Promosi

 5 Macam Media Promosi


Suatu bisnis yang sukses pastinya ada promosi yang maksimal dan bisnis yang sukses yaitu bisnis yang penjualannya mengalami peningkatan. Promosi sendiri bisa dilakukan dengan berbagai media yang bermacam-macam, apalagi di era digital sekarang promosipun menjadi mudah dengan adanya internet dengan hasil yang maksimal dan menjangkau pasar secara luas bahkan bisa sampai ke luar negeri.

Beberapa macam jenis media promosi yang bisa digunakan untuk menjual barang maupun jasa :

1. Internet
Dengan adanya koneksi internet saat ini seperti menjadi kebutuhan sehari-hari untuk sebagian masyarakat bahkan seluruh indonesia. Semua hal bisa dilakukan dengan adanya internet, salah satunya adalah transaksi jual beli. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan keadaan ini dengan sebaik-baiknya, yaitu menggunakan internet sebagai media promosi atau pemasaran secara online. Bisa melalui Website, Media Sosial, Email, E-Commerce atau Video Conference. Yang pastinya mudah dan bahkan kita tidak perlu mengeluarkan biaya, mestipun ada aplikasi yang berbayar pastinya tidak terlalu besar nominalnya.

2. Televisi
Metode iklan yang berupa gambar bergerak dengan suara juga lebih memikat hati penontonnya. Tapi sangat disayangkan membuat iklan di televisi membutuhkan banyak waktu, sehingga biaya yang dibutuhkan pun juga sangat besar, dan durasi iklan juga hanya sebentar, yaitu satu menit saja karena harus bergantian dengan iklan-iklan lainnya, sehingga ada kemungkinan terlewat dan informasi tidak bisa tersampaikan dengan lengkap.

3. Brosur
Brosur adalah media promosi cetak yang dikeluarkan dalam jumlah banyak dan secara tidak berkala dengan satu hingga beberapa halaman kecil dalam kualitas yang bagus. Sampai sekarang brosur masih banyak digemari oleh para pengusaha untuk mempromosikan bisnisnya. Biasanya, brosur banyak tersedia di bagian kasir toko sehingga akan menarik minat konsumen. Tapi terkadang, brosur juga dibagi-bagikan oleh pihak marketing kepada konsumen. Brosur yang bagus adalah yang mencakup cukup informasi terkait produk yang dipromosikan berikut dengan gambar aslinya. Pemberian warna dan desain brosur yang eye-catching akan semakin menambah daya tarik bagi konsumen.

4. Banner
Jika ingin tampilan yang lebih mencolok maka kalian bisa mencoba media promosi berupa banner yang dicetak dalam ukuran besar dan dipasang di tempat yang mudah dilihat. Pada umumnya banner memiliki ukuran 80 x 200 cm, sehingga bisa terlihat dari jarak jauh. Pemasangan banner secara horizontal bisa pada tiang yang sudah tersedia, jika banner vertical yang dipasang pada rangka berbentuk X atau yang lebih dikenal dengan sebutan X-banner. 

5. Poster
Pastinya kita sering melihat poster-poster yang mengiklankan berbagai macam produk di tempat umum. Poster memang merupakan salah satu media yang umum digunakan untuk mempromosikan bisnis. Dengan pemasangannya yang berada di tempat strategis dan ukurannya yang cukup besar membuatnya berpotensi besar menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk semakin minat pembaca, maka kita perlu mendesain poster dengan tampilan yang cukup mencolok dan menjelaskan tentang bisnis dengan baik.

Minggu, 23 Januari 2022

Mengenal Media Promosi

 Media Promosi

Apa itu media promosi?

Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran, yang artinya aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi. Yang bertujuan untuk mempengaruhi atau membujuk agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 
Media promosi dengan internet misalnya dengan menggunakan media sosial, market place, dll. Sedangkan untuk promosi secara offline kita sering melihatnya menggunakan media famplet, spanduk, brosur, siaran radio, siaran televisi, dll.

Tujuan adanya media promosi

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tujuan media promosi yaitu :
1. Untuk memberikan informasi yang tepat mengenai produk atau jasa yang dijual.
2. Meningkatkan penjualan maka keuntunganpun besar.
3. Mendapat konsumen baru.
4. Membangun citra yang baik mengenai produk dan nama perusahaan di mata konsumen lain.
5. Mengunggulkan produk sendiri sehingga bisa tetap bersaing di pasar dengan produk lain.

Fungsi media promosi

1. Pengenalan

Pertama tentunya untuk mengenalkan produk atau jasa yang akan di jual ke pasar mulai dari kegunaannya, keunggulan, harganya dll., sehingga calon pembeli mengatahui informasi produk atau jasa tersebut. Dengan pengenalan produk yang baik maka calon pembeli biasanya akan membandingkan dengan produk saingan lalu akan mengambil kesimpulan produk mana yang lebih baik menurutnya.

2. Penawaran

Selanjutnya yaitu untuk menawarkan dan membujuk calon konsumen sehingga dapat memutuskan untuk membeli produk tersebut. Lakuakan penawaran yang baik dengan memberikan informasi yang jelas mengenai harga hingga keunggulan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu tawarkan kepada konsumen yang memang membutuhkan produk atau jasa tersebut sehingga banyak yang tertarik membelinya.

3. Penjagaan Konsumen

Untuk menjaga konsumen supaya tetap loyal terhadap produk yang di belinya sehingga melakukan pembelian secara berkelanjutan, tentunya hal ini harus dibarengi juga dengan pelayanan yang dilakukan perusahaan kepada konsumen tersebut. 

4. Perbaikan

Untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan, jika produk yang sebelumnya dikeluarkan memiliki kekurangan sehingga membuat konsumen kecewa, maka dipromosi selanjutnya dapat di informasikan bahwa produk tersebut telah di sempurnakan sehingga lebih baik dari produk sebelumnya.

Jumat, 21 Januari 2022

Manajemen Bisnis Ritel

 Manajemen Bisnis Ritel

          1. Pengertian Bisnis Ritel

Kata manejemen sendiri berasal dari Bahasa Perancis kuno, management memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Italia yaitu maneggiare yang berarti mengendalikan. Dari kedua kata itu dapat kita simpulkan bahwa manajemen merupakan bagian dari merencanakan, mengelola dan menjalankan bisnis.
Sementara itu, bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar menberikan keuntungan. Namun bisnis juga merupakan kegiatan beresiko yang dapat memberikan kerugian. Agar terhindar dari kerugian, bisnis harus dijalankan dengan perencanaan yang tepat dan matang, dan pelaksanaan yang serius.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis ritel adalah segala cara pengaturan menyeluruh untuk menjalankan usaha bisnis ritel secara profesional serta dapat menghasilkan tujuan yang diimpikan.

2. Fungsi Bisnis Ritel

            Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di                dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam                                      melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

  • Perencanaan. Dalam ilmu manajemen perencanaan diartikan sebagai kegiatan memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.

  • Pengorganisasian. Perorganisasian dilaksanakan dengan cara membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan kegiatan yang lebih kecil. Sistem pengorganisasian dalam ilmu manajemen dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan.

  • Pengarahan. Pengarahan diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Kamis, 20 Januari 2022

 Mengenal dan Memahami Bisnis Ritel 

(part 2)

Pengertian Bisnis Ritel

Kata ritel atau retail berasal dari Bahasa perancis riteller yang berarti memotong atau memecahkan sesuatu. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, eceran berarti secara satu satu.

Definisi bisnis ritel dari beberapa ahli :

1. Levy & Weitz , mengemukakan bahwa bisnis ritel atau eceran adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

2. Barry Berman dan Joel R Evans,mendefinisikan eceran atau ritel adalah suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga. Produk yang dijual dalam usaha ritel adalah barang,jasa maupun gabungan dari keduanya.


Fungsi Bisnis Ritel

1. Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
2. Memberikan keuntungan untuk produsen dan grosir.
3. Berperan secara langsung untuk mempromosikan produk.
4. Menawarkan aneka jenis ragam barang dengan harga yang beragam.

 

Mengenal dan Memahami Bisnis Ritel (part 1)

Konsep Bisnis Ritel

Bisnis Ritel atau eceran merupakan bisnis yang sangat menjanjikan dan menguntungkan. Maka dari itu banyak pengusaha yang terjun dalam bisnis tersebut. Pada dasarnya ritel merupakan pihak yang menjual barang atau jasa langsung kepada para konsumen, baik untuk pemakaian pribadi ataupun rumah tangga.

Sejarah Bisnis Ritel

Awal mula bisnis ritel di Indonesia menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), mulai berkembang pada tahun 1930 -an seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

Berikut adalah tahapan sejarah bisnis ritel di Indonesia dari tahun ke tahun hingga maju dan canggih seperti sekarang ini.

A. Sebelum tahun 1960-an, di masa ini bisnis ritel di Indonesia masih sangat sederhana. Bentuknya hanyalah pedagang eceran yang berada di pinggir jalan utama dan d pasar tradisional. Pedagang eceran  tersebut berjualan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa itu.

B. Tahun 1960-an, mulai muncul ritel modern yang merupakan pengaruh dari perkembangan ritel. Ritel modern pertama kali di Indonesia dibangun dengan format Department Store. Gerai ritel modern pertama tersebut adalah SARINAH di Jl. MH Thamrin.

C. Tahun 1970-1980an, bisnis ritel mulai berkembang dengan pesat. Kebanyakan bentuk bisnis ritel yang dibangun berformat supermarket dan department store. Muncul banyak sekali pengusaha yang bergerak dibidang ritel ditanadai dengan berkembangnya peritel modern semacam Matahari, Hero, Golden Truly, Pasar Raya dan Ramayana. Selain ritel berbentuk department store, berkembang format bisnis ritel di bidang obat obatan yang lebih dikenal dengan nama apotik.

D. Tahun 1990-an, bisnis ritel semakin maju dengan bermunculannya convenience store (C-Store), high class department store, branded boutique (high fashion) dan cash and carry. Bisnis ritel C Store berkembang pesat ditandai dengan banyaknya Indomaret dan AMPM yang ada dimana-mana. Yang mencolok di masa tersebut adalah perkembangan high class department store dan high fashion outlet yang sangat pesat ditandai dengan bermunculannya bisnis ritel seperti SOGO, Metro, Seibu, Yaohan, Mark & Spencer dan berbagai outlet high fashion lainnya.

E. Tahun 2000-2010, seiring dengan semakin berkembangnya internet maka muncul pula sistem e-retailing. Saat itu bisnis ritel yang berupa hypermarket, factory outlet dan category killer sudah memakai e retailing. Dengan memakai e-retailing sistem bisnis ritel semakin canggih, diawali dengan berdirinya Continent Hypermarket dan Paserba Carrefour. Tahun 2002 dibuka Hypermarket Giant dan beberapa gerai hypermarket lainnya yang juga sudah berbasis e-retailing.

F. Tahun 2010-sekarang, perkembangan bisnis ritel dari tahun 2010 sampai saat ini semakin merata di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Semakin majunya internet dalam bidang jual beli serta perdagangan makin mendorong kearah perkembangan e-retailing yang sesungguhnya. Pemesanan dan pembayaran produk dilakukan melalui internet, bahkan dapat menggunakan telepon pintar atau handheld terminal yang disediakan peritel untuk melakukan pembelian produk saat berkunjung ke supermarket.

 

Digital Marketing

Digital Marketing adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi dan relawan.

Ada 2 metode digital marketing yaitu :

  • Soft Selling, metode yang cukup ampuh khususnya ketika berjualan secara online, karena tidak terkesan agresif tetapi secara perlahan menggiring konsumen untuk melakukan pembelian. Teknik menjual yang dilakukan dengan cara tersirat yang artinya penjual tidak secara langsung mengajak atau membuat calon pelanggan untuk membeli produknya. Dengan manfaat agar konsumen lebih cepat dalam memudahkan pembeli.
  • Hard Selling, merupakan metode pendekatan penjualan yang bersifat langsung atau secara gamblang. Tujuannya adalah agar konsumen terdorong untuk langsung melakukan transaksi. Hard selling juga dapat dilakukan secara langsung oleh penjual atau mungkin juga diaplikasikan melalui iklan online dan offline. Dengan manfaat konsumen lebih percaya dan tidak merasa di paksa dalam membeli produk.

 

Memahami Bisnis Online (Daring) part 2

Komponen Bisnis Online

Keberhasilan dari bisnis online pastinya di dukung oleh komponen-komponen yang sangat menentukan dalam implementasinya.

  1. Data yaitu fakta berupa teks, angka, gambar, bahkan bisa berupa video. Data sendiri menjadi modal yang penting untuk keberhasilan sebuah perusahaan dalam menggunakan media daring.
  2. Perangkat lunak (Software) mendukung untuk membuat desain website.
  3. Keahlian (Skills) seperti desain website, blog, dan pemasaran dengan surel.
  4. Jaringan (Network) sangat dibutuhkan untuk pemasaran daring. Peran jejaring sosial cukup signifikan dengan website yang dimiliki. Pembuatan jaringan melalui jejaring sosial bisa dilakukan dengan cara membuat akun Facebook, Twitter dan lain sebagainya.

Cara Kerja Bisnis Online

Ketika menggunakan cara daring untuk memasarkan produk, maka pendekatan dengan marketing daring, yaitu menggunakan teknik Search Enginee Optimization (SEO), menggunakan alat-alat baru di internet, menggunakan riset-riset yang ada di internet dan lain sebagainya.

4 tahap dalam pemasaran online :

  1. Perencanaan web direncanakan dari awal untuk digunakan sebagai media pemasaran daring dengan tujuan yang jelas dan target yang jelas.
  2. Pembuatan web menggunakan taksonomi dalam pembuatan struktur navigasinya (menu) dan memperhatikan layout web serta tampilan yang disukai pengunjung.
  3. Konten web menggunakan teknik optimasi mesin pencari (SEO) sehingga konten akan disukai mesin pencari.
  4. Pemasaran web dilakukan dengan menggunakan metode pemasaran daring, diantaranya menggunakan SEO On Page dan SEO Off Page.

 

Memahami Bisnis Online (Daring) part 1

Cari dulu pengertiannya yuk

Apa bisnis online? bisnis online atau daring adalah bisnis yang dalam proses produksi, distribusi, pemasaran, penjualan, dan pengiriman barang dan jasa menggunakan teknologi informasi yang terintegrasi (World Trade Organization).

Siapa saja yang bisa melakukan bisnis online? bisnis online bisa dilakukan oleh siapapun, individu maupun kelompok, dimanapun, kapanpun hanya dengan modal memiliki pengetahuan, kemampuan yang cukup dan terhubung ke internet.

Bagaimana cara pemasaran bisnis online? dengan melalui sistem daring interaktif yang menghubungkan konsumen dan penjual secara elektronik. Ada juga jasa daring komersial yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran daring.

Apa ya tujuannya? pemasaran berbasis internet dan teknologi digital yang berhubungan untuk mencapai tujuan pemasaran dan mendukung konsep pemasaran modern.

Apa aja Manfaatnya?

Ada 3 manfaat besar untuk memaksimalkan bisnis online yang kita jalani, yaitu sebagai berikut :

  1. Komunikasi (Comunication) merupakan bagian penting, kenapa? karena akan membantu mencapai target-target yang direncanakan perusahaan.
  2. Transaksi (Transaction) apa kelebihannya? transaksi daring bisa lebih efektif dan efisien untuk perusahaan.
  3. Distribusi (Distribution) memiliki tahapan yang lebih lama dibandingkan dengan tahapan distribusi pada pemasaran daring, karena proses distribusi luring melalui beberapa proses pengiriman dari produsen ke distributor kepada agen, lalu kepada sales dan sales kepada konsumen. Distribusi pemasaran daring bisa langsung antara produsen kepada konsumen.

Bijak Bermedia Sosial

  Alasan Mengapa harus Bijak dalam menggunakan Media Sosial                   Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan da...