Selasa, 24 Mei 2022

APD K3

Alat Perlindungan Diri K3 yang sangat penting

Alat Perlindungan Diri Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:

1. Safety helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.

2. Safety belt

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi.

3. Penutup telinga

Berfungsi sebagai penutup telinga ketika bekerja di tempat yang bising.

4. Kacamata pengamanan

Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.

5. Pelindung wajah

Berfungsi sebagai pelindung wajah ketika bekerja.

6. Masker

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus.

Standar K3

Menjelaskan Standar K3 Secara Umum

Standar kesehatan dan keselamatan kerja memiliki 5 bagian utama dalam standar internasional, meliputi :

  1. Kebijakan mengandung unsur-unsur kebijakan K3 dan partisipasi kerja. Hal itu adalah dasar dari system manajemen K3.
  2. Pengorganisasian (Organizing)mengandung unsur tanggung jawab dan akuntabilitas, kompetensi dan pelatihan, dokumentasi dan komunikasi. hal ini berguna untuk memastikan struktur manajemen di tempat, serta tanggung jawab yang diperlukan dialokasikan untuk memberikan kebijakan K3.
  3. Perencanaan dan implementasi (Planning and Implementation)mengandung unsur-unsur dari tinjauan awal, sistem perencanaan, pengembangan dan implementasi, tujuan K3 dan pencegahan bahaya.
  4. Evaluasi (Evaluation) mengandung unsur-unsur pemantauan dan pengukuran kinerja, investigasi cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, sakit dan sehat, penyakit dan insiden, serta audit dan tinjauan manajemen. Hal itu menunjukkan bagaimana fungsi sistem manajemen K3 dan mengidentifikasi setiap kelemahan yang perlu diperbaiki.
  5. Tindakan Perbaikan mencakup unsur-unsur tindakan pencegahan dan perbaikan yang ditingkatkan secara terus-menerus. Hal tersebut menerapkan tindakan preventif dan korektif yang diperlukan, lalu diidentifikasi, dievaluasi, serta di audit pula. Hal ini juga menekankan perlunya perbaikan secara terus-menerus terhadap kinerja K3 melalui perkembangan kebijakan yang konstan, sistem dan teknik untuk mencegah dan mengendalikan cedera yang berhubungan dengan pekerjaan, kesakitan, penyakit, dan insiden.

Pengendalian K3

Bagaimana cara pengendalian K3?

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja yaitu : 

1. Pengendalian teknik

Contoh:

  • Mengganti prosedur kerja
  • Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
  • Menggunakan otomatisasi pekerja
  • Ventilasi sebagai pengganti udara yang cukup

2. Pengendalian administrasi

Contoh:

  • Mengatur waktu yang sesuai antara jam kerja dengan istirahat
  • Menyusun peraturan K3
  • Memasang tanda-tanda peringatan
  • Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
  • Mengadakan dan melakukan pelatihan sistem penanganan darurat

Norma dan Sasaran K3

Mengetahui Norma dan Sasaran K3

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :

  1. Aturan berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
  2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja.
  3. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan norma-norma: agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin keselamatan pekerja.

Sasaran dari K3 adalah sebagai berikut :

  1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain;
  2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan;
  3. Menjamin proses produksi aman dan lancar.

Dasar Hukum K3

Apa dasar hukum k3?


Di Indonesia sendiri, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ini diatur dalam Undang-Undang sebagai berikut :

  • Keselamatan kerja diatur dalam UU No.1 Tahun 1970.
  • Kesehatan diatur dalam UU No.23 Tahun 1992.
  • Ketenagakerjaan diatur dalam UU No.13 Tahun 2003.
Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden untuk melengkapi undang-undang terkait pengaturan K3, yaitu :

  • Tentang keselamatan kerja pada permunian serta pengelolaan minyak dan gas bumi yang diatur dalam PP No.11 Tahun 1979.
  • Tentang penggunaan, peredaran, dan penyimpangan pestisida yang diatur dalam PP No.7 Tahun 1973.
  • Tentang pengaturan serta pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan dalam PP No.13 Tahun 1973.
  • Keputusan presiden No.22 Tahun 1993 mengenai penyakit yang timbul akibat hubungan kerja.
  • Sementara tata cara penunjukan Ahli K3 umum ini diatur melalui Peraturan menteri tenaga kerja Republik Indonesia No. 04 Tahun 1987, yang berisi tata cara Penunjukan dan Kewajiban Wewenang Ahli K3. Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
  • Selain Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dan Penerapan K3 dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, terdapat juga Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No 5 Tahun 1996 yang juga membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Rangkuman dasar-dasar hukum tersebut.
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen K3 adalah bahwa setiap perusahaan dengan 100 tenaga kerja atau lebih, dan atau yang mengandung potensi bahaya melalui karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja.

Bahaya dalam K3

Mengenal jenis-jenis bahaya dalam K3

Ada beberapa jenis K3, yaitu sebagai berikut :

  1. Bahaya Jenis Kimia adalah bahaya akibat terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya. Contoh jenis kimia: abu sisa pembakaran bahan kimia, uap bahan kimia dan gas bahan kimia.
  2. Bahaya Jenis Fisika: Bahaya akibat suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin serta keadaan udara yang tidak normal yang menyebabkan terjadinya perubahan atau mengalami suhu tubuh yang tidak normal.
  3. Bahaya akibat keadaan yang sangat bising yang menyebabkan terjadi kerusakan pendengaran.
  4. Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan.
  5. Bahaya akibat pencahayaan atau penerangan yang kurang menyebabkan kerusakan penglihatan.
  6. Bahaya dari pengangkutan barang serta penggunaan peralatan yang kurang lengkap dan aman yang mengakibatkan cedera pada pekerja dan orang lain.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
  1. HAZARD (Sumber Bahaya), suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan, atau menghambat kemampuan pekerja yang ada.
  2. DANGER (Tingkat Bahaya), peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan preventif.
  3. RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
  4. INCIDENT, munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat atau telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur.
  5. ACCIDENT, kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan/atau kerugian (manusia/benda).

Tujuan K3

Apa aja sih Tujuan dari K3?

Tujuan dibuatnya k3 ini, tersirat tertera dalam undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya. Selain itu terdapat banyak lagi tujuan dari K3 tersebut. Tujuan dari adanya K3 selain itu dapat kita perjelas seperti dibawah ini.

  1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
  2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
  3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
  4. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
  5. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
  6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja.
  7. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
  8. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.


K3

Apa pengertian K3?

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka melancarkan usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3 lingkungan kerja ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 lingkungan kerja dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian yaitu secara filosofis dan secara keilmuan.

1. Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Secara Keilmuan

Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Berdasarkan Pengertian K3 di atas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal peran K3 lingkungan kerja. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :

  1. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
  2. Setiap orang yang  berbeda di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
  3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
  4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.



Minggu, 22 Mei 2022

Strategi Pemasaran SEO

Strategi Pemasaran Digital dengan menggunakan SEO

1. Sosial Media Marketing

SEO dalam pemasaran media sosial dapat digunakan dengan mempromosikan produk atau layanan dan menghubungkan konten yang relevan dari situs web anda ke platform media sosial.

Karena media sosial menggunakan algoritmenya sendiri, SEO dapat digunakan dalam kata kunci, nama, atau frasa untuk muncul di umpan media sosial teratas. Mesin pencari kemudian dapat merayapi dan mengindeks halaman media sosial anda dan pengguna di media sosial atau mencari profil melalui mesin pencari dapat menemukan bisnis anda berdasarkan penerapan SEOmasing-masing.

2. Content Marketing

Content marketing mungkin adalah penggunaan paling umum untuk SEO, karena konten blog dan artikel biasanya mencakup frasa atau kata kunci yang mungkin dicari pengguna untuk informasi.

Contohnya, bisnis yang menjual vitamin dapat membuat blog informasi tentang topik dalam industrinya untuk membantu mendidik pelanggan dan pengunjung yang mungkin mencari informasi yang relevan. Jadi bisnis mungkin menerapkan pemasaran konten untuk diindeks di mesin pencari untuk kata, frasa, atau nama produk yang populer.

3. Pemasaran Influencer

Pemasaran influencer mempekerjakan orang-orang yang memiliki jangkauan pasar yang besar untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web dengan tujuan mengubah prospek menjadi pelanggan. Menggunakan SEO dalam pemasaran influencer bisa efektif karena influencer anda dapat menggunakan kata kunci tertentu yang mengarah ke konten itu sendiri. Pemasaran influencer terkadang digunakan bersamaan dengan pemasaran media sosial.

SEO dalam pemasaran dapat memiliki dampak yang bertahan lama bila diterapkan dengan tepat, dan ketika anda membuat konten berkualitas yang relevan dengan target pasar, anda dapat meningkatkan kemungkinan konten yang akan muncul di hasil teratas mesin pencari utama.

Kamis, 19 Mei 2022

Cara Kerja SEO

Bagaimana cara kerja SEO?

Optimisasi mesin pencari berfungsi untuk memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna. Pertanyaan atau penelusuran pengguna disebut juga sebagai kueri penelusuran terdiri dari kata dan frasa yang dimasukkan ke dalam bidang penelusuran mesin telusur.

Mesin pencari mengikuti tindakan ini dengan mengambil hasil dalam bentuk URL situs web yang paling relevan dengan permintaan pengguna. Seluruh proses yang dilalui mesin pencari untuk menemukan dan menampilkan hasil dapat terdiri dari beberapa aspek kunci yang membuat SEO berfungsi.

Berikut adalah hal yang harus kita ketahui sebelum menjalankan SEO marketing :

1. Peringkat

Peringkat mengacu pada tempat mesin pencari menempatkan situs web kamu di halaman hasil mesin pencari. Peringkat tinggi pada SERP berarti situs web kamu telah menunjukkan otoritas konten yang tinggi karena berkaitan dengan berbagai pencarian yang dilakukan pengguna, dan itu juga menunjukkan relevansi tinggi dengan bidang topik.

Peringkat tinggi di SERP juga dapat meningkatkan lalu lintas keseluruhan ke situs web kamu, yang dapat bermanfaat untuk kampanye pemasaran dan implementasi SEO.

Biasanya, mesin pencari memberi peringkat hasil situs web berdasarkan relevansi konten. Tingkat relevansi ini ditentukan ketika mesin pencari mengindeks situs web.

2. Pengindeksan

Mesin pencari menemukan konten situs web dan memesan setiap hasil URL sesuai dengan relevansinya. Misalnya, pengguna yang menelusuri “jenis jarum jahit” mungkin berharap menemukan URL konten yang terkait langsung dengan kueri mereka.

Dalam hal ini, mesin pencari akan memberi peringkat rendah pada situs web kita jika topik utama berfokus pada pengembangan perangkat lunak. Proses ini dikenal sebagai pengindeksan.

Mesin pencari mencari konten yang paling relevan dan kemudian memberi peringkat dalam urutan dari yang paling tidak relevan, yang dapat memengaruhi tempat situs web muncul di SERP.

Selain itu, untuk mengindeks URL situs web, mesin telusur akan menemukan bagian konten individual yang paling cocok dengan kueri pengguna dalam proses yang dikenal sebagai perayapan.

3. Crawling

Pada tahap awal pencarian pengguna, mesin pencari akan menemukan konten yang paling relevan dengan kueri, merayapi internet untuk mendapatkan hasil yang paling cocok. Waktu yang diperlukan mesin telusur untuk merayapi dapat bergantung pada cara kamu menggunakan SEO di situs web.

Semakin cepat mesin pencari dapat menemukan URL konten kamu, semakin cepat peringkat situs dan muncul di SERP.

Jenis SEO marketing

Jenis - jenis SEO Marketing

SEO on-page dan off-page adalah dua pendekatan untuk mengembangkan strategi SEO yang paling efektif :

1. SEO On-page

SEO On-page adalah pengoptimalan pencarian yang dapat kita kendalikan di dalam situs web dan konten yang kita punya. Riset kata kunci, tautan internal, dan pembuatan navigasi situs yang efektif adalah semua elemen SEO pada halaman.

Menggunakan SEO pada halaman memungkinkan kalian memilih halaman dan bagian konten mana yang ingin ditemukan dan diberi peringkat oleh halaman hasil mesin pencari, dan pendekatan ini dapat memengaruhi bagaimana dan di mana situs web kita akan muncul dalam pencarian yang dilakukan pengguna.

2. SEO Off-page

SEO Off-page dapat bergantung pada SEO yang kalian konfigurasikan untuk situs web kalian. namun, mesin pencari biasanya mengendalikan elemen ini. Misalnya, contoh kamu menyumbangkan konten ke situs bisnis terkait untuk mempromosikan layanan.

Kalian dapat menyertakan tautan balik—tautan yang mengarahkan pengunjung kembali ke situs anda—di situs mitra (backlink). Di sini, kamu menggunakan SEO di luar halaman dan memiliki sedikit kendali atas bagaimana mesin pencari akan memberi peringkat dan menampilkan situs web mitra dalam hasil pencarian.

Pengertian SEO Marketing

Apa itu SEO Marketing?


Search Engine Optimization (SEO) atau optimisasi mesin pencari dapat menjadi alat penting dalam membuat rencana digital marketing yang efektif. SEO dapat membantu pengguna menemukan produk dan layananlayanan kita, membangun kepercayaan merek dan berpotensi meningkatkan tingkat konversi lalu lintas kita.

Ada berbagai pendekatan untuk menggunakan SEO sebagai bagian dari strategi pemasaran, dan kita dapat menggabungkan aspek SEO marketing dengan pendekatan lain untuk memasarkan bisnis kita.

SEO adalah akronim untuk search engine optimization atau optimasi mesin pencari dan mengacu pada proses peningkatan kuantitas dan kualitas lalu lintas organik ke situs web.

Lalu lintas organik yang dihasilkan dari penerapan strategi SEO mengacu pada pengunjung situs web yang menemukan situs web kalian melalui pencarian manual daripada melalui iklan berbayar di mesin pencari. SEO juga meningkatkan hasil organik dengan mengecualikan iklan pengunjung berbayar dan lalu lintas langsung.

SEO dapat digunakan dalam berbagai cara untuk meningkatkan jangkauan audiens dan meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari utama. Banyak strategi juga dapat mencakup SEO on-page dan off-page untuk meningkatkan kualitas lalu lintas ke situs kalian.


Senin, 16 Mei 2022

B2B Content Marketing

Apa itu b2b konten marketing?


b2b content marketing adalah pemasaran atau promosi yang dilakukan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya atau business to business dengan barang yang dipasarkan adalah barang berjangka panjang pada pasar seperti modal, saham ataupun persetujuan manajemen yang dilakukan oleh satu perusahaan ke perusahaan lainnya dengan tujuan meningkatkan penjualan serta performa dari usaha.

Dalam menggunakan pemasaran konten dalam b2b tentunya informasi yang diberikan haruslah sesuai dan akurat dengan memberikan informasi yang nyata dan mampu meyakinkan pelanggan bahwa informasi tersebut benar adanya. Dengan hal ini b2b content marketing dapat diterapkan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut :


  1. Memiliki hubungan atau networking jangka panjang yang akan mendukung dari proses bisnis ini, karena proses bisnis b2b akan membutuhkan waktu lama dalam prose pembentukannya hingga disetujui atau dilakukan transaksi. 
  2. Memprioritaskan kepuasan pelanggan, memastikan strategi marketing yang tepat serta cocok dilakukan untuk menarik kepuasan pelanggan dengan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dari pelanggan dan menjadikan kebutuhan pelanggan sebagai prioritas.
  3. Memiliki target pelanggan, pada marketing b2b konsumen akan lebih mudah didapat karena akan cenderung lebih spesifik, namun memiliki target pelanggan akan memudahkan proses dari marketing yang akan dilakukan serta dapat mengelola atau mengatur bagaimana proses pengelolaan tersebut dijalankan.
  4. Menyusun strategi content marketing, dalam business to business harus diterapkan dengan baik serta disusun dengan tinggi untuk memudahkan serta mengelola proses pemasaran yang akan dilakukan pada proses bisnis. Oleh sebab itu dalam melakukan marketing atau promosi harus memiliki taktik atau strategi. Berikut adalah penjelasan terkait dengan strategi pemasaran konten untuk bisnis.



Tahapan Menjadi Content Marketing

Langkah membuat konten marketing yang kuat part 2

5. Distribusi Konten

Konten yang bagus tapi kalau tidak didistribusikan dengan tepat akan sia-sia. Istilah content marketing populer di era digital. Tapi, tak berarti pendistribusian konten ini hanya melewati kanal-kanal digital saja. Kanal online dan offline harus dimanfaatkan. Contohnya, penerbitan buku korporat Delivering Happines oleh Zappos dan buku The Everything Store oleh Amazon.

Ada tiga kategori besar media yang bisa dimanfaatkan untuk distribusi konten ini, yakni owned media, paid media, dan earned mediaOwned media mengacu pada kanal-kanal yang dimiliki perusahaan itu sendiri, seperti penerbitan korporat, event korporat, website, blog, komunitas, dan sebagainya. Sedangkan paid media mengacu pada media atau kanal berbayar. Misalnya, iklan, advertorial, koran, televisi, dan sebagainya. Sedangkan earned media mengacu pada media sosial, komunitas, yang berfungsi untuk memviralkan sekaligus menggaungkan konten.

6. Mengamplifikasi konten

Agar menjadi viral di media sosial, misalnya, konten tersebut tidak sekadar menarik dan membiarkan terdistribusi secara organik. Tapi, perlu didesain sedemikian rupa agar memiliki daya viral dan engagement yang lebih kuat.

Dalam hal ini, peran influencer, buzzer,endorser, atau figur berpengaruh menjadi penting dalam proses amplifikasi konten ini. Peranan mereka adalah membuka akses konten kepada kelompok audiens yang lebih besar. Yang patut diperhatikan, sekali konten tersebut dibicarakan di kelompok, pemasar harus intensif mendengarkan dan terlibat dalam percakapan tersebut. Bila tidak ada komunikasi, kekuatan amplifikasi konten akan meredup.

7. Mengevaluasi konten marketing

Evaluasi terhadap konten menjadi tahap penting. Untuk apa? Untuk menilai performa dan strategi yang sudah dijalankan. Terkait strategi, apakah konten tersebut pada akhirnya berpengaruh pada tujuan yang ditetapkan atau tidak terkait penjualan dan merek.

Pemasar perlu mengevaluasi format dan kanal media. Apakah sudah menyentuh customer path (Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate). Di sini, apakah konten kita sudah visible (aware), relevan/relatable (appeal), mudah dicari/searchable (ask), bisa diklik atau dibaca/action-able (act), dan di-share ke orang lain/shareable (advocate).

8. Pengembangan Konten marketing

Kita bisa melihat performanya dengan lebih jelas dengan menilai tema, format, maupun kanal distribusinya. Pengukuran ini sangat penting bagi pengembangan content marketingtersebut ke depannya.

Di sini, pemasar ditantang untuk terus berinovasi secara kreatif agar bisa produktif dalam konten-koten baru dengan tema, format, maupun kanal-kanal yang baru pula. Intinya, tanpa ada inovasi, content marketingakan cepat basi dan tak relevan lagi dengan dunia pelanggan yang cepat berubah seperti sekarang ini.

Tahapan Menjadi Content Marketing

Langkah membuat konten marketing yang kuat Part 1


Bagaimana langkah menciptakancontent marketing yang bagus dan kuat? Mengacu pada buku Marketing 4.0 Moving from Traditional to Digital (Wiley, 2017), ada delapan tahapan membangun content marketing tersebut.

1. Menentukan Tujuan

Tanpa merumuskan tujuan secara jelas, pemasar tidak bisa mengukur keberhasilan konten tersebut, dari proses pembuatan hingga distribusinya. Tujuan content marketing  tersebut bisa diklasifikasikan menjadi dua tujuan besar. 

Pertama, tujuan yang terkait penjualan. Ini menyangkut juga sales closing, cross-sell, dan up-sell.  Kedua, tujuan yang terkait merek. Ini menyangkut brand awareness, brand association, maupun brand loyalty

2. Segmen audiens

Content marketing  juga harus memiliki segmen audiens yang jelas. Pemasar harus fokus pada segmen audiensnya. Tujuannya agar kontennya bisa lebih tajam sekaligus mengena segmen tersebut.

Segmentasinya bisa dilakukan seperti segmentasi biasanya, seperti berdasarkan geografi, demografi, psikografi, maupun perilaku. Biasanya, content marketing mengarah pada kelompok dengan perilaku tertentu, kelompok minat, kelompok gaya hidup, dan sebagainya. Misalnya, kelompok pecinta travelling, otomotif, kuliner, games, dan sebagainya.

Setelah melakukan segmentasi, pemasar perlu mendeskripsikan profil audiensnya dengan lebih detail termasuk memahami apa yang menjadi hasrat dan kecemasan mereka. Dengan ini, pemasar akan lebih gampang menentukan konten mana yang paling relevan dengan kehidupan audiens.

3. Ide konten dan perencanaannya

Tahap selanjutnya adalah menemukan ide terkait konten yang akan diciptakan dan kemudian melakukan perencanaan. Kombinasi tema yang relevan dengan format yang nyaman dan cerita yang solid biasanya akan membuat konten menjadi kuat.

Tema konten yang baik bisa ditemukan dengan dua kriteria. Pertama, konten tersebut relevan dengan segmen audiens. Kedua, konten yang efektif mengusung cerita yang mencerminkan karakter dari merek terkait. 

Selain tema, pemasar perlu menentukan format kontennya. Konten ini bisa diwadahi dalam berbagi bentuk. Bisa bentuk tulisan, seperti siaran pers, artikel, newsletter, white papers, studi kasus, blog, maupun buku. Bentuknya juga bisa visual, seperti infografik, komik, grafik interaktif, slide presentasi, games, video, film pendek, maupun film panjang.

4. Penciptaan konten

Tahap paling penting dalam content marketing adalah penciptaan konten itu sendiri. Karena paling penting, tentunya tidak bakal dikerjakan secara sembarangan. Penciptaan konten ini membutuhkan kreator-kreator yang andal. Pekerjaan ini juga bukan pekerjaan sampingan atau sambilan saja dalam perusahaan.

Penciptaan konten membutuhkan komitmen besar, baik dari sisi waktu maupun bujet. Mengapa harus sungguh-sungguh? Karena kalau kontennya jelek atau tak selaras dengan misi merek, konten itu bisa kontraproduktif bagi merek dan buang-buang waktu dan biaya saja.

Produksi konten ini harus dilakukan secara kontinu dan konsisten. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh orang-orang yang cakap di bidangnya, seperti jurnalis, scripwriter, animator, maupun videografer. Dalam hal ini, ada perusahaan yang membangun content creator-nya sendiri dan ada yang menggunakan pihak ketiga. 



Rabu, 11 Mei 2022

Jenis Content Marketing

5 Jenis Content Marketing

Konten marketing saat ini memang sangat penting untuk perkembangan bisnis. Baik untuk yang baru memulai bisnis ataupun sudah berjalan dan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Tapi hampir banyak pebisnis tidak mengetahui jenis konten marketing apa yang sesuai atau bekerja untuk bisnisnya. 

Oleh karena itu penting untuk memilih jenis content marketing yang tepat. Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengetahui jenis konten marketing yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan bisnisbisnis anda, maka ini solusinya.

1. Blog

Memiliki blog di website yang sesuai dengan produk kalian dan pasarnya akan menarik calon pelanggan yang mencari jawaban yang dipecahkan oleh bisnis kamu. Posting blog juga meningkatkan SEO dan dapat menjadi cara dengan biaya rendah untuk meningkatkan lalu lintas organik. 

2. Video

Video melibatkan audiens dengan cepat. Menurut penelitian HubSpot , 54% audiens ingin melihat video dari merek yang mereka dukung, dibanding dari jenis konten lainnya.

Video berkinerja sangat baik sekarang di semua media, jadi Anda harus mulai mengintegrasikan video ke dalam strategi pemasaran konten Anda. 

3. Infografis

Infografis adalah bentuk konten lain yang benar benar menarik bagi jenis audiens tertentu. Membuat infografis memberikan audiens Anda pemahaman cepat terkait konten yang ingin Anda bagikan. Data bisa lebih mudah dikenali dan dipahami ketika disajikan dalam media seperti ini. Lebih jauh, infografis dapat membuat produk atau jasa Anda lebih memiliki reputasi. 

4. Review dan Testi

Sadar ataupun tidak sebenarnya review online membantu Anda dalam memasarkan produk. Pelanggan yang merasa puas dengan produk atau layanan Anda tidak akan segan menceritakan pengalamannya. Semakin banyak positif reviews yang pelanggan berikan, semakin tinggi manfaatnya untuk brand awareness ataupun penjualan. 

5. Meme

Meme adalah jenis pemasaran konten yang relatif baru, tetapi mereka bekerja dengan sangat baik. Meme adalah kumpulan gambar dengan teks yang relevan secara budaya yang diedarkan secara online dengan cepat. Jika Anda dapat mengatur waktu meme dengan sempurna, dan menyelaraskannya dengan estetika sosial Anda, itu adalah cara yang cerdas untuk meningkatkan lalu lintas atau untuk mempromosikan sebuah produk dan layanan.



Skill Content Marketing

Skill yang dibutuhkan dalam Content Marketing


1. Komunikasi

Skill dalam berkomunikasi sangat penting untuk pekerjaan di bidang apa pun. Namun, pada content marketing kamu harus bisa mengasah skill komunikasi baik secara lisan dan tulisan (verbal, dan nonverbal). Kenapa? Karena dalam pekerjaan ini, kamu akan berhadapan dengan banyak orang. Konten yang dibuat pun harus bisa menyentuh banyak orang.

Tidak hanya menyoal konten dan audiens, kamu juga akan bekerja di dalam tim sehingga komunikasi yang baik harus tetap dibina agar tidak ada kesalahpahaman.

Mempelajari cara berkomunikasi bahkan bisa dimulai dari caramu menulis email kepada klien atau rekan kerja.

2. Menulis 

Tulisan yang dibuat bisa dalam bentuk artikel, copywriting, status di media sosial, atau naskah video.

Kamu harus bisa beradaptasi untuk menulis dalam bermacam-macam gaya yang sesuai dengan target audiens. Untuk latihan menulis, kamu harus banyak-banyak membaca dari berbagai sumber dan menelaah mana style yang pas untuk produkmu.

Latihan menulis tanpa membaca berbagai sumber lain akan membuat skill-mu stuck di situ saja. Carilah inspirasi sebanyak-banyaknya sehingga kamu bisa selalu penuh ide dan karya.

3. Bercerita

Untuk mengajak audiens agar selalu menonton video atau mendengarkan podcast, dibutuhkan keterampilan bercerita yang lihai.

Jika kamu punya keterampilan dan bakat dalam bidang ini atau ingin mengasahnya, ikuti kelas public speaking atau kelas radio. 

Kamu juga harus mendengarkan banyak radio, menonton video, atau mendengarkan podcast lain agar mengetahui bagaimana cara menghibur audiens tanpa visual.

4. Peka

Ikuti perkembangan apa yang saat ini sedang terjadi atau digemari banyak orang sehingga kontenmu tidak terlihat basi.

Kamu juga harus kreatif dalam melihat tren saat ini. Pilih dengan baik tren mana yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan awareness pada produkmu dan mana yang tidak perlu.


Bentuk Content

Berbagai Bentuk Content Marketing

Kalian masih bingung membuat konten apa? mungkin dibawah ini contoh konten yang bisa menginspirasi kalian.

1. Infografik

Banyak orang haus akan informasi, tapi kadang kesulitan membaca data yang disajikan dalam penelitian atau tulisan panjang. Tren infografik yang saat ini sering digunakan oleh media dapat menjadi salah satu solusinya.

Infografik bisa menyajikan data yang rumit dalam bentuk yang mudah dipahami. Salah satu kelebihan infografik adalah memadukan gambar dan tulisan tapi informasi yang disampaikan tetap to-the-point. 

2. Website atau Blog

Dalam website dan blog kamu bisa membuat artikel yang sesuai dengan target audiensmu. Selain membuat artikel yang sesuai dengan audiens, kamu juga harus memerhatikan SEO-nya.

SEO tidak bisa dipisahkan dari content marketing. Pasalnya, strategi SEO yang baik tentu akan mengundang banyak traffic ke situs atau blogmu. Pastikan juga situs atau blogmu enak dilihat dari smartphone. Ini karena mayoritas pengguna internet di Indonesia mengakses konten melalui smartphone.

3. Podcast

Beberapa pencipta konten atau brandjuga memanfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan awareness. Topiknya pun juga bisa disesuaikan dengan target audiens yang ingin disasar.

Podcast merupakan salah satu wadah cerdas pengganti radio. Audiens bisa menikmati kontenmu di mana saja dan kapan saja sambil mengerjakan hal-hal lainnya. Jangan lupa, konten podcast harus selalu relevan agar audiens tetap setia dengan produkmu.

4. Video

Video masih menjadi wadah yang efektif dalam content marketing, terutama lewat YouTube. Kenapa ya? karena kemudahan akses YouTube masih diminati oleh masyarakat di Indonesia. 

Konten dalam bentuk video akan lebih mudah dipahami dan dinikmati. Buatlah video yang bermanfaat bagi para audiens.
Jangan sampai video yang kamu buat hanya mengundang klik karena menjual sensasi ataupun kontroversi yang bisa membahayakan citra brand-mu.

5. Buku

Tujuan penulisan atau penerbitan buku ini agar para pembaca mengetahui bisnis atau brand apa yang sedang dibangun.

Buku jadi salah satu cara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk yang dijual.

Selain itu, menerbitkan buku bisa dilihat sebagai salah satu pembuktian bahwa brand tersebut patut dipercaya.

Bijak Bermedia Sosial

  Alasan Mengapa harus Bijak dalam menggunakan Media Sosial                   Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan da...