Selasa, 11 April 2023

Bijak Bermedia Sosial

 

Alasan Mengapa harus Bijak dalam menggunakan Media Sosial 

                Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Pada saat ini kemajuan di bidang informasi dan komunikasi yang terjadi tidak bisa dihindari, karena informasi secara global dalam wujud digital begitu cepat penyebarannya. Media sosial merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Di kehidupan zaman modern seperti sekarang, media sosial adalah hal tidak bisa terpisahkan dari kehidupan kita.

                Adanya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran budaya,etika dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang berjumlah besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang sangat beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.

                Hampir semua kalangan pastinya menggunakan sosial media biasanya digunakan untuk melakukan komunikasi, berkomentar, berbagi informasi, file, foto, atau video dan lain lainnya. Informasi yang biasanya dibagikan pada media sosial tidak hanya informasi yang bersifat umum contohnya berita terkini dan hiburan saja, tetapi banyak informasi yang bersifat khusus, seperti materi pembelajaran. Bahkan informasi yang bersifat pribadi dapat diakses orang lain.

                Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh Hootsuite (We Are Social) yang merupakan situs layanan manajemen konten pada 2020, “Sebanyak 160 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia dari total populasi penduduk sebanyak 272,1 juta. Rata-rata perhari waktu yang dihabiskan untuk penggunaan media sosial melalui perangkat apapun selama 3 jam 26 menit dengan pengguna aktif terbanyak media sosial tersebut antaran lain Youtube sebanyak 88%, WhatsApp 84%, Facebook 82%, Instagram 79%, Twitter 56% dari jumlah populasi.” (Sumber : Hootsuite (We Are Social) : Indonesia digital report 2020).

                Banyak sekali manfaat media sosial bagi kita seorang pelajar, masyarakat, pembisnis, organisasi, dan kehidupan sehari-hari. Manfaat yang sering kita rasakan dan peroleh adalah memudahkan orang-orang untuk melakukan sosialisasi atau berhubungan dengan orang lain dan yang pasti menambah wawasan bagi kita dalam bidang apapun. Media sosial juga dapat digunakan untuk menyalurkan hobi, kreativitas, bakat, dan tentunya informasi yang bermanfaat.

                Manfaat bagi seorang pelajar tersendiri sangat banyak yaitu, sebagai sarana komunikasi  baik komunikasi antar pelajar, guru maupun keluarga, bahkan Ketika seorang pelajar merasa kesulitan ketika jam pembelajaran di kelas selain buku pembelajar media sosial internet juga sangat membantu pembelajaran dan pastinya bisa diserap dengan baik oleh siswa/i. Ketika Indonesia sedang terjadi musibah yaitu penyebaran virus Covid-19 seluruh siswa maupun guru memanfaatkan adanya internet dan media sosial untuk pembelajaran secara daring atau online. Seorang pelajar yang mempunyai kreativitas contohnya di dalam bidang photografi atau mengedit itu sangat terbantu dengan adanya media sosial karena memiliki aplikasi dan pendukung untuk mengembangkan bakat tersebut. Media sosial berperan sebagai sarana promosi atau iklan pemasaran sehingga informasi kegiatan dapat tersebar dengan mudah.

                Namun di balik manfaat media sosial tersebut terdapat banyak dampak negatif dan merugikan, apabila tidak digunakan secara bijak pastinya akan menimbulkan sebuah permasalahan yaitu penyalahgunaan media sosial. Permasalahan yang sering terjadi bahkan di sekitar kita yaitu berupa menybarkan informasi yang dapat menimbulkan rasa kebencian, tidak suka atau permusuhan pribadi maupun kelompok tertentu (SARA), dapat mengurangi interaksi secara tatap muka karena orang-orang memilih berinteraksi di media sosial daripada bertemu secara langsung biasanya faktor malas, media sosial pastinya akan menimbulkan kecanduan terhadap internet jadi semua hal yang dilakukan pasti harus berhubungan dan menggunakan internet, jika kita menyebarkan hal kurang baik pastinya akan menimbulkan hal buruk bagi orang lain.

                Menurut laporan terbaru Pew Research Center tentang pengaruh media sosial pada remaja, 43 persen remaja mengatakan mereka merasa tertekan untuk hanya memposting konten di media sosial yang membuat mereka terlihat baik di mata orang lain. Selanjutnya, 26 persen remaja mengatakan situs-situs ini membuat mereka merasa lebih buruk tentang kehidupan mereka sendiri. (sumber : https://www.merdeka.com/sumut/3-masalah-sosial-remaja-yang-kerap-dihadapi-di-medsos-jangan-diabaikan-kln.html )

                Masalah sosial remaja yang dipengaruhi oleh media sosial yaitu dapat memunculkan depresi. Menghabiskan banyak waktu di depan perangkan elektronik dapat mencegah remaja melakukan aktivitas langsung dengan teman sebayanya seperti olahraga, yang dapat menangkal depresi. Mereka juga mengalami kondisi baru seperti takut ketinggalan berita atau fonmo yang selanjutnya mengarah pada perasaan kesepian dan menyendiri.

                Meski terkadang seorang anak menjadikan media sosial sebagai pelarian karena mengalami bullying disekolah. Namun media sosial itu sendiri juga yang dapat menyebabkan cyberbullying. Bullying di media sosial bahkan bisa menjadi parah karena siapapun dapat mengatakan apapun kepada penyintas tanpa takut identitas aslinya terbongkar. Hal ini bahkan bisa memicu pengguna lainnya untuk melakukan hal serupa dan membuat keadaan semakin rumit dan dapat memicu depresi.

                Lantas, bagaimana caranya melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam menggunakan media sosial?
1. Menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.
2. Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.
3. Menyaring informasi yang didapat.
4. Menghindari akun-akun provokatif, dan terakhir
5. Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.

Selasa, 28 Juni 2022

Omset dan Profit

Perbedaan Omset dengan Profit

Kadangkala kamu mungkin menemukan istilah profit bersandingan dengan istilah omset. orang-orang sering keliru mengatakan bahwa hal itu sama. Padahal sejatinya omset dan profit adalah sesuatu yang berbeda.

1. Perbedaan Definisi

Omset adalah sejumlah uang yang seorang pengusaha hasilkan dari penjualan barang atau jasa selama aktivitas bisnis. Uang tersebut masih utuh belum dikurangi dengan HPP dan biaya lain-lain seperti gaji karyawan, listrik, air, dan hal lain penunjang usaha.

Istilah lain dari omset adalah laba kotor. Tentu saja ini sudah membedakan profit dengan omset.

2. Cara Menghitung

Perbedaan antara keduanya bukan hanya soal definisi tetapi juga cara menghitungnya. Merujuk dari pengertiannya, omset bisa kamu hitung dengan cara mengalikan antara harga jual dengan jumlah produk yang terjual.

Cukup simpel bukan? Berbeda dengan omset, menghitung profit itu cukup rumit karena harus memperhatikan segala bentuk komponen.

3. Cara Memaksimalkan

Cara untuk mendapatkannya secara maksimal juga berbeda. Untuk memperoleh omset yang besar saat menjalankan bisnis, maka kamu perlu memiliki produk yang perputarannya cepat. Maksudnya yaitu produk yang kamu jual harus memiliki masa kadaluarsa yang cepat.

Dengan begitu, penjualan harus cepat pula agar omset yang kamu hasilkan maksimal. Bukan hanya itu, kamu juga perlu mengukur cash flow serta tujuan jumlah profit yang tepat untuk membuat perputaran produk stabil dan jika ternyata lama, tidak membuatmu mengalami kerugian. Cara ini membuat bisnis yang kamu jalankan bisa berorientasi jangka panjang.

Untuk mendapatkan profit yang besar maka akan lebih cocok jika kamu menjalankan usaha yang bertipe penjualan produk pasar ritel. Produk yang masa kadaluarsanya panjang atau tidak memiliki kadaluarsa sama sekali akan lebih baik.

Namun, karena usaha di bidang ini memiliki resiko balik modal yang lama serta persaingan ketat, maka kamu harus berusaha semaksimal mungkin dengan keras untuk mendapatkan profit yang besar.

Mengetahui Apa itu Profit

 Pengertian Profit dan Jenisnya


Apa itu Profit?

Secara garis besar, arti dari profit adalah sejumlah uang yang diperoleh seorang pengusaha saat melakukan bisnis dalam jangka waktu tertentu yang telah dikurangi dengan HPP serta biaya-biaya lainnya. Istilah ini juga merujuk pada kata lain yaitu laba bersih atau sebuah keuntungan yang pengusaha peroleh.

Jadi secara sederhananya apa itu profit tidak lain merupakan istilah yang sama artinya dengan keuntungan dari sebuah bisnis. Namun, untuk bisa mencapai profit yang kamu inginkan tentu saja caranya tidak mudah. Kamu perlu memahami banyak aspek dan menguasai berbagai macam ilmu marketing.

Istilah ini juga menggambarkan adanya manfaat finansial yang terwujud ketika aktivitas usaha atau berbisnis bisa menghasilkan uang yang melebihi ongkos, biaya, serta pajak yang terpakai untuk menjalankan bisnis tersebut.

Mengenali Jenis-Jenis Laba

Dalam dunia bisnis, mengetahui jenis-jenis laba menjadi sesuatu yang sangat berguna. Apalagi jika kamu seorang pemula, harus pintar-pintar mengenal istilah ini. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis laba yang perlu kamu kenali.

1. Laba Kotor

Pertama ada yang disebut dengan laba kotor. Istilah ini berarti setiap laba yang seorang pengusaha peroleh setelah hasil penjualan mereka kurangi biaya yang terkait dengan modal produksi dan penjualan dari produk-produk, atau juga seluruh biaya yang berkaitan dengan layanan.

Di dalam biaya untuk mengurangi hasil penjualan seperti membeli bahan baku, proses produksi, hingga membayar karyawan. Dengan mengurangi hasil penjualan dengan komponen inilah akan kamu dapatkan hasil laba kotor.

2. Laba Operasional

Selanjutnya ada laba operasional. Laba operasional adalah keuntungan yang kamu dapatkan setelah mengurangi hasil penjualan dengan biaya tidak langsung yang bisa mempengaruhi laba.

Contoh dari biaya tidak langsung ini adalah komponen yang sering pengusaha gunakan untuk penelitian dan pengembangan. Ada juga biaya untuk kampanye pemasaran, biaya administrasi, serta penyusutan dan amortisasi. Selain dari semua komponen itu ada juga biaya umum.

3. Laba Bersih Atau Profit

Seorang pengusaha bisa mendapatkan laba bersih apabila nanti dia telah memperoleh hasil dari penjualan produknya lalu menguranginya dengan semua komponen yang ada termasuk biaya pajak. Salah satu komponen yang perlu mereka hitung juga termasuk biaya untuk memakai pikiran sendiri.

Artinya strategi yang muncul dan tenaga pribadi perlu sekali masuk hitungan dalam pengurangan untuk menghasilkan angka laba bersih.

Di lain sisi, laba bersih juga perlu memperhitungkan berbagai komponen yang sifatnya tidak terjadi setiap waktu. Misalnya mesin produksi rusak, maka biaya perbaikan tersebut perlu sekali untuk mereka hitung sebagai biaya mendadak.


Menghitung Omset Penjualan

 Cara Menghitung Omset Penjualan


Dalam menghitung omset, rumus yang digunakan adalah (omset = jumlah produk x harga jual). Apabila mengikuti rumus yang digunakan untuk menghitung omset, maka akan lebih mudah dalam melakukan penghitungan. Contoh mudah dalam menentukan omset, tapi perlu diingat bahwa itu baru total saja belum termasuk profit.

Untuk perhitungan finansial sebuah perusahaan ada tiga hal yang perlu dihitung yaitu omset, profit dan juga margin. Margin dihitung dari profit yang dibagi dengan modal kemudian dikalikan 100%.

Sebagai contoh sebuah produsen tas mampu menjual 1.000 buah tas dengan harga Rp. 200.000. Biaya produksi, pemasaran dan lainya yang dibutuhkan adalah Rp. 100.000 per buahnya. Maka perhitungannya adalah :

  1. Omset : 1.000 X Rp. 200.000 = Rp. 200.000.000,-
  2. Profit : Rp. 200.000 – Rp. 100.000,- = Rp. Rp. 100.000,- setiap buah tas
  3. Margin : Rp. 100.000 – Rp. 200.000 x 100% = Rp. 50%

Dari hasil perhitungan tersebut sudah sangat jelas bahwa omset yang didapatkan adalah 200 juta rupiah, tetapi untuk profitnya adalah 100 ribu per buah. Margin profit yang didapatkan adalah 50%.

Contoh kedua perhitungan omset, misalnya toko elektronik menjual 3 varian AC.

AC 1 terjual sejumlah 20 buah, dengan harga Rp 1.000.000 per item, AC 2 seharga Rp 2.000.000/item, terjual 10, sementara AC 3 dibanderol Rp 5.0000.000 per item, dan terjual 3 buah.

Penjualan tersebut diselenggarakan selama sebulan, maka perhitungan omset toko elektronik ini adalah:

Omset = (20 x Rp 1.000.000) + (10 x Rp 2.000.000) + (3 x Rp 5.000.000)

Omset = Rp 20.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 15.000.000

Omset = Rp 55.000.000

Maka, omset toko elektronik tersebut selama satu bulan adalah Rp 55.000.000.

Senin, 13 Juni 2022

Cara Meningkatkan Omset

 10 Cara Meningkatkan Omset penjualan


1. Perkuat Brand Bisnis Anda

Seperti yang kita tahu, tentu sebagian konsumen lebih senang membeli produk baru dari brand yang sudah dikenal lama oleh konsumen.

Dari peristiwa tersebut tentu membuat para penjual wajib melakukan branding untuk meningkatkan omset penjualanya. Sebab tanpa adanya brand yang kuat, maka persaingan tentu akan mengarah pada satu titik, yaitu persaingan harga.

Namun apabila Anda membangun sebuah brand dengan baik, maka penjualan akan lebih mudah keluar dari persaingan harga. Apabila brand yang Anda miliki sudah dikenal oleh masyarakat luas, maka harga yang ingin Anda tetapkan juga bisa lebih tinggi.

2. Menerapkan Search Engine Optimization (SEO)

Cara meningkatkan omset penjualan bisnis yaitu Anda dapat menerapkan SEO pada bisnis Anda. Apabila Anda menerapkan SEO tentu dapat meningkatkan traffic. Istilah traffic sendiri merupakan seberapa banyak pengunjung web mengunjungi sebuah web bisnis Anda.

Sebagai contoh, apabila saat ini jumlah pengunjung web bisnis Anda sebanyak 30.000 per bulan dengan penjualan 300 produk. Maka jika Anda mampu meningkatkan jumlah pengunjung menjadi 50.000, maka secara otomatis omset penjualan Anda akan menjadi lebih meningkat dua kali lipat.

Metode SEO ini tentu sangat ampuh dalam meningkatkan omset penjualan. Sebab dengan metode ini tentu dapat membuat bisnis Anda juga akan tampil di urutan pertama pada pencarian google.

3. Menerapkan SEM (Search Engine Marketing)

Sama dengan SEO, search engine marketing ini juga dapat meningkatkan traffic atau pengunjung web. Namun SEM ini dapat mengoptimalkan mesin pencarian dengan cara mengiklankan bisnis.Tujuan dari SEM ini yaitu untuk meningkatkan jumlah penjualan produk. Jenis metode SEM ini tentu jauh lebih ampuh dibandingkan dengan SEO. Namun bagi Anda yang ingin menerapkan metode SEM ini, Anda juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit juga.

4. Melakukan Strategi Bundling

Cara meningkatkan omset penjualan bisnis dapat Anda lakukan dengan menerapkan strategi bundling. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menjual dua produk dalam satu paket dengan penawaran harga yang lebih murah daripada membeli produk secara satuan.Strategi ini juga digunakan agar menghemat waktu dan biaya operasi serta memberikan kemudahan bagi pada pembeli. Bukan hanya itu saja, strategi ini juga digunakan untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen.

5. Berikan Penawaran Spesial Kepada Pelanggan Anda

Untuk meningkatkan omset penjualan bisnis, tentu Anda juga harus memiliki pelanggan yang loyal. Apa yang bisa dilakukan? Anda bisa memberikan penawaran  terbaik kepada pelanggan lama untuk dapat mendatangkan pelanggan baru.Seperti memberikan diskon atau promo pada pelanggan Anda. Strategi ini tentu sangat efektif dan efisien untuk dilakukan.Apabila pelanggan lama merasa puas dengan penawaran dan layanan yang Anda berikan, maka pelanggan tentu akan kembali melakukan pembelian pada toko Anda. Secara otomatis, pembelian produk dari pelanggan lama akan meningkatkan omset penjualan.

6. Perbanyak Berbagai Metode Penjualan

Setiap konsumen tentu memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga sebagai penjual tentu harus memiliki metode penjualan yang beragam. Seperti yang kita tahu, di era digital yang semakin berkembang ini, metode penjualan dengan cara online tentu sudah banyak untuk kita jumpai.Sebab banyak para penjual memakai berbagai marketplace yang sudah disediakan. Maka dengan menggunakan marketing online, tentu pembeli dan penjual tidak dibatasi dengan waktu dan tempat.  Selain itu lintas daerah bisa dilakukan dengan mudah cukup dengan menggunakan perangkat handphone saja.

7. Melakukan Sosial Media Marketing Pada Bisnis

Cara meningkatkan omset penjualan bisnis selanjutnya yaitu dengan menerapkan SMM atau sosial media marketing pada bisnis Anda. Sebab cara ini diyakini sangat berdampak besar terhadap penjuNamun agar mendapatkan omset yang meningkat, maka penjual harus memasang ide bisnis dan menggunakan cara yang tepat untuk menerapkannya. Seperti contoh, pebisnis dapat menggunakan media sosial seperti Facebook ada untuk memperbanyak leads.

Cara ini juga dapat membuat pemasaran bisnis Anda menjadi pemasaran global market. Sebab dengan sosial media maka pemasaran dapat dijangkau banyak oleh masyarakat luas, baik dalam negeri maupun luar negeri.alan produk bisnis.

8. Melakukan Promosi

Cara meningkatkan omset penjualan pada bisnis Anda yaitu dengan melakukan promosi pada bisnis Anda. Sebab promosi merupakan ujung tombak penjualan suatu produk.Namun dalam melakukan promosi tentu harus dibutuhkan teknik marketing yang handal. Promosi yang dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran, tentu akan mampu membawa calon pelanggan tertarik dengan produk yang Anda tawarkan, dan akhirnya akan segera mengambil keputusan terbaik.

9. Memperhatikan Kualitas Produk Agar Harga Jual Menjadi Meningkat

Untuk menaikkan omset penjualan bisnis Anda, tentu Anda juga harus memperhatikan kualitas produk Anda. Sebab apabila kualitas produk yang Anda berikan tinggi, maka penjual dapat menaikkan harganya.Sebagai penjual juga harus memiliki alasan yang kuat untuk bisa meningkatkan harga jual. Maka dari itu, kualitas inilah yang paling umum digunakan pebisnis dalam menaikkan harga pada produknya.

Sebab seperti yang kita tahu, sudah semakin banyak persaingan bisnis yang kita jumpai, maka dari itu penting bagi Anda untuk selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas produk Anda. Apabila produk sesuai dengan keinginan tentu konsumen akan merasa puas dengan produk yang Anda berikan.

10. Berikan Pelayanan Terbaik Pada Konsumen

Cara meningkatkan omset penjualan terakhir yaitu dengan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan Anda. Sebelum Anda membeli sebuah produk, apa yang Anda pikirkan tentang produk tersebut? Pastinya Anda ingin info lebih jelas mengenai harga, spesifikasi produk, kualitas produk, garansi dan lainnya.Maka dari itu berikan layanan yang terbaik pada konsumen dan calon konsumen Anda. Sehingga ketika mereka ingin membeli produk Anda, mereka merasa bahwa kehadiran mereka sangat diperlukan oleh bisnis Anda. Dengan begitu konsumen akan merasa dihargai.

Setiap konsumen tentu ingin lebih diperhatikan dari segi pelayanan dan kepuasan. Dengan selalu menciptakan komunikasi dua arah yang baik, membuat para pelanggan loyal senantiasa membeli produk anda.

Mengetahui Omset dalam Marketing

 Apa itu Omset didalam kegiatan Marketing?

Omset adalah jumlah uang hasil penjualan barang/jasa tertentu selama suatu masa jual.

Pengertian omset di atas saya ambil langsung dari KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Biasanya, pebisnis menggunakan perhitungan masa jual sebulan sekali. Sementara itu menurut investopedia, omset lebih dikenal sebagai reveneu. Artinya,

Omset adalah pendapatan yang dihasilkan dari operasi bisnis normal dan termasuk diskon dan pengurangan untuk barang dagangan yang dikembalikan.

Sementara itu menurut dictionary.cambridge.org,

Omset adalah nilai total penjualan dalam bisnis selama waktu tertentu.

Singkatnya, omset adalah seluruh pendapatan penjualan perusahaan dalam satu periode tanpa pengurangan biaya. Atau lebih sederhana disebut “pendapatan kotor”.


Strategi Target Marketing

 Strategi Target Marketing


Seorang pemasar dapat memilih satu pasar atau banyak pasar untuk menargetkan upayanya. Strategi pasar sasaran dapat dibagi menjadi tiga jenis tergantung pada jumlah pasar sasaran.

Pemasaran Multisegment

Pemasaran multisegmen mengacu pada praktik menargetkan lebih dari satu segmen pasar. Beberapa perusahaan memasarkan produk yang sama ke segmen yang berbeda secara berbeda, sementara beberapa membuat lini produk yang berbeda untuk memenuhi segmen pasar yang berbeda.

Misalnya, menjual suku cadang mobil ke produsen mobil dan produk jadi lainnya ke pengguna akhir adalah strategi pemasaran multisegmen.

Pemasaran Terkonsentrasi

Pemasaran terkonsentrasi mengacu pada praktik mengarahkan setiap upaya pemasaran ke satu segmen pasar. Misalnya, menjual suku cadang mobil hanya kepada produsen mobil adalah strategi pemasaran yang terkonsentrasi.

Penargetan mikro

Penargetan mikro adalah strategi penargetan yang relatif baru yang melibatkan isolasi pasar dan pengumpulan data sebanyak mungkin untuk menargetkannya dengan cara yang dipersonalisasi.

Perbedaan Target Market dan Target Audiens

Target market dan target audiens adalah istilah serupa yang digunakan untuk menunjukkan segmen pasar yang ingin ditargetkan oleh bisnis, tetapi kedua istilah tersebut memiliki implikasi praktis yang berbeda.

Sementara target market mengacu pada segmen konsumen yang spesifik dan terdefinisi dengan baik dalam pasar bisnis yang dapat diservis di mana bisnis ingin menjual produk dan layanannya dan mengarahkan upaya pemasarannya, terget audiens adalah istilah yang lebih sempit dan mengacu pada segmen yang spesifik dan segmen yang ditentukan yang ditargetkan oleh iklan produk.

Bijak Bermedia Sosial

  Alasan Mengapa harus Bijak dalam menggunakan Media Sosial                   Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan da...