Cara Menghitung Omset Penjualan
Dalam menghitung omset, rumus yang digunakan adalah (omset = jumlah produk x harga jual). Apabila mengikuti rumus yang digunakan untuk menghitung omset, maka akan lebih mudah dalam melakukan penghitungan. Contoh mudah dalam menentukan omset, tapi perlu diingat bahwa itu baru total saja belum termasuk profit.
Untuk perhitungan finansial sebuah perusahaan ada tiga hal yang perlu dihitung yaitu omset, profit dan juga margin. Margin dihitung dari profit yang dibagi dengan modal kemudian dikalikan 100%.
Sebagai contoh sebuah produsen tas mampu menjual 1.000 buah tas dengan harga Rp. 200.000. Biaya produksi, pemasaran dan lainya yang dibutuhkan adalah Rp. 100.000 per buahnya. Maka perhitungannya adalah :
- Omset : 1.000 X Rp. 200.000 = Rp. 200.000.000,-
- Profit : Rp. 200.000 – Rp. 100.000,- = Rp. Rp. 100.000,- setiap buah tas
- Margin : Rp. 100.000 – Rp. 200.000 x 100% = Rp. 50%
Dari hasil perhitungan tersebut sudah sangat jelas bahwa omset yang didapatkan adalah 200 juta rupiah, tetapi untuk profitnya adalah 100 ribu per buah. Margin profit yang didapatkan adalah 50%.
Contoh kedua perhitungan omset, misalnya toko elektronik menjual 3 varian AC.
AC 1 terjual sejumlah 20 buah, dengan harga Rp 1.000.000 per item, AC 2 seharga Rp 2.000.000/item, terjual 10, sementara AC 3 dibanderol Rp 5.0000.000 per item, dan terjual 3 buah.
Penjualan tersebut diselenggarakan selama sebulan, maka perhitungan omset toko elektronik ini adalah:
Omset = (20 x Rp 1.000.000) + (10 x Rp 2.000.000) + (3 x Rp 5.000.000)
Omset = Rp 20.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 15.000.000
Omset = Rp 55.000.000
Maka, omset toko elektronik tersebut selama satu bulan adalah Rp 55.000.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar