Alur Transaksi Penjualan Tunai
Transaksi penjualan tunai biasanya bebas dari resiko kerugian akibat tidak terbayarnya barang. Alur penjualan tunai ini sebaiknya dibuat sesederhana mungkin agar dapat melayani pelanggan atau pembeli dengan baik. Alur transaksi penjualan tunai dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Kegiatan penjualan dimulai dari adanya permintaan dari pelanggan atau pembeli baik secara lisan maupun tertulis.
2. Bukti permintaan barang atau jasa dari pelanggan atau pembeli adalah surat permintaan atau disebut order.
3. Melakukan negosiasi dengan pelanggan atau pembeli.
4. Bukti negosiasi dengan pelanggan adalah notulen yang berisi catatan kesepakatan sementara.
5. Membuat dan menandatangani surat perjanjian.
6. Membuat invoice atau faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak merugikan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan pelanggan/pembeli.
7. Invoice atau faktur dibuat beberapa rangkap untuk kepentingan administrasi perusahaan maupun pelanggan/pembeli.
8. Memeriksa kesesuaian barang yang dijual dengan pesanan pembeli.
9. Apabila barang dagangan sesuai dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikirim kepada pelanggan/pembeli.
10. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara barang yang dijual dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikembalikan ke gudang.
11. Memeriksa kesesuaian ivoice asli dan rangkapnya.
12. Apabila sudah sesuai, selanjutnya menerima pembayaran.
13. Memeriksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti baik jumlah maupun keaslian uang.
14. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kuitansi sesuai dengan jumlah uang yang diterima
15. Membuat surat jalan untuk kepentingan pengiriman barang kepada pelanggan/pembeli.
16. Mengirimkan barang yang dijual kepada pelanggan/pembeli
1. Kegiatan penjualan dimulai dari adanya permintaan dari pelanggan atau pembeli baik secara lisan maupun tertulis.
2. Bukti permintaan barang atau jasa dari pelanggan atau pembeli adalah surat permintaan atau disebut order.
3. Melakukan negosiasi dengan pelanggan atau pembeli.
4. Bukti negosiasi dengan pelanggan adalah notulen yang berisi catatan kesepakatan sementara.
5. Membuat dan menandatangani surat perjanjian.
6. Membuat invoice atau faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak merugikan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan pelanggan/pembeli.
7. Invoice atau faktur dibuat beberapa rangkap untuk kepentingan administrasi perusahaan maupun pelanggan/pembeli.
8. Memeriksa kesesuaian barang yang dijual dengan pesanan pembeli.
9. Apabila barang dagangan sesuai dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikirim kepada pelanggan/pembeli.
10. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara barang yang dijual dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikembalikan ke gudang.
11. Memeriksa kesesuaian ivoice asli dan rangkapnya.
12. Apabila sudah sesuai, selanjutnya menerima pembayaran.
13. Memeriksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti baik jumlah maupun keaslian uang.
14. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kuitansi sesuai dengan jumlah uang yang diterima
15. Membuat surat jalan untuk kepentingan pengiriman barang kepada pelanggan/pembeli.
16. Mengirimkan barang yang dijual kepada pelanggan/pembeli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar