Strategi Pemasaran Uniqlo yang menjadi brand terbesar di Asia
Strategi bisnis gak cuma diterapkan oleh usaha-usaha kecil dan lagi merintis aja, untuk usaha skala besar dan sudah ada nama pun juga tetap memerlukan strategi. Seperti brand fesyen asal Jepang, Uniqlo.
Pertama kali berdiri pada tahun 1984 di Hiroshima, Jepang, Uniqlo terus mengalami perkembangan pesat di bidang fast-retailing.
Selain memiliki 19 Global Flagship Store, kini UNIQLO telah memiliki lebih dari 1.700 toko di 17 negara di seluruh dunia. Meliputi Jepang, Australia, Belgia, Tiongkok, Prancis, Jerman, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika.
Sekarang mereka telah memiliki lebih dari 400 outletyang tersebar di Asia-Oceania termasuk di kota-kota besar di Indonesia.
Nilai valuasi mereka bahkan sudah mencapai lebih dari US$ 7 miliar atau Rp 99 triliun. Di Indonesia, Uniqlo telah bersaing dengan brand-brand kelas dunia lainnya seperti Zara dan H&M.
Lalu, strategi bisnis apa yang dipakai brand uniqlo bisa sampai sebesar ini?
1. Setiap baju dibuat dengan teknologi canggih.
Dalam membuat setiap produknya, Uniqlo gak cuma sebatas memikirkan penampilannya saja, tapi mereka juga menerapkan teknologi-teknologi canggih dalam setiap prosesnya.
Sebut saja ada teknologi Heattech, teknologi ini bisa mengikat suhu panas dari tubuh sehingga tetap merasa hangat di udara sekitar yang dingin. Ada juga teknologi AIRism Line, dengan teknologi ini, memungkinkan kulit bisa bernapas dan menyerap kelembaban. Jadi kamu gak bakal merasa kepanasan bila menggunakan AIRism Line. Rahasianya dari teknologi AIRism Line adalah penggunaan serat kain canggih Cupro.
2. Dibuat untuk semua kalangan
Strategi bisnis Uniqlo agar menjangkau semua pangsa pasar adalah dengan membuat desain-desain yang netral. Kalau kamu lihat baju-baju Uniqlo kebanyakan motifnya polos dan modelnya universal. Mau pakaian formal maupun informal semuanya ada di sana. Gak cuma urusan model, untuk ukuran, di beberapa Uniqlo juga menyediakan ukuran dengan size besar bahkan sampai 3XL.
3. Harga yang lebih murah
Sekitar 30 persen produk Uniqlo harganya berkisar di bawah US$ 10. Berbeda dengan Zara yang hanya 7 persen dari produknya di bawah US$ 10 dan H&M cuma 27 persen.
4. Desain kolaborasi
Salah satu strategi bisnis Uniqlo untuk menghadirkan penyegaran produk-produk pakaian mereka adalah dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai brand. Sebut saja kolaborasi dengan Marvel, Snoopy, dengan Disney dan masih banyak lagi.
5. Kualitas yang tahan lama
Uniqlo juga menjamin kualitasnya terjamin dan tahan lama. Perhatian ini muncul dari keresahan dan permasalahan generasi milenial dan generasi Z yang selama ini selalu ribet dengan urusan lemari pakaian. Banyak pakaian di lemari yang menumpuk, padahal sudah tidak digunakan sama sekali.
6. Distribusi
UNIQLO memusatkan pada strategi distribusi dan marketing yang kuat untuk mengenal karakter pembelinya. Hal ini membantu dalam menentukan jenis barang, harga, serta cara memasarkan produk di negara tersebut.
7. Marketing
Marketing yang kuat juga merupakan perpanjangan proses distribusi UNIQLO. Distribusi yang dimaksud adalah bagaimana cara UNIQLO menyampaikan produk mereka hingga ke tangan konsumen.
Secara cerdik, brand yang didirikan sejak tahun 1984 ini menggunakan billboard, social media influencers dan local brand ambassadors sebagai sarana promosi untuk ‘mengangkat’ popularitas produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar